Kemajuan teknologi dan dunia digital telah merubah segalanya, termasuk dunia media pemberitaan yang juga ikut mengalami perubahan.

Yang semula, dari dunia media cetak, kini mengalami pergeseran menjadi pemberitaan melalui digital. Faktor ini menjadikan dunia media online tumbuh subur bak jamur di musim hujan. Semua orang berlomba-lomba membuat website portal berita dan mulai memenuhi rubik-rubik pemberitaannya.

Pemberitaan Yang Menyimpang

Kemajuan teknologi yang menjadi salah satu titik tolak perubahan dunia media pemberitaan ini, di satu sisi menguntungkan banyak pihak. Kesempatan untuk memiliki perusahaan media menjadi terbuka dan bebas. Bisnis media berita kini tidak hanya di monopoli oleh media-media besar yang memiliki modal besar dan sangat kuat.

Namun, kebebasan ini juga memiliki konsekwensi negativenya, yaitu orang menjadi bebas kebablasan. Akibatnya berita-berita yang beredar di masyarakat tidak semuanya di back-up oleh data dan fakta yang benar.

Tidak sedikit berita-berita yang di muat di media online tersebut berisikan berita-berita hoax yang dapat merusak kehidupan di masyarakat.  Ambil contoh berita hoax tentang penganiayaan  “Ratna Sarumpaet” yang menyita perhatian public sekitar tahun 2018 silam. Sejumlah tokoh politik pun sempat melontarkan pernyataan mengenai hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet. Namun belakangan Ratna mengakui bahwa dirinya telah berbohong mengenenai kabar itu.

Di sisi lain, walaupun banyak media-media pemberitaan online bertumbuh, namun sangat jarang sekali portal media tersebut yang memiliki segmentasi khusus. Hampir semua media tersebut mengisi kolom beritanya dengan informasi-informasi criminal dan berita-berita kejahatan yang cenderung beritanya sama semua.

Masyarakat di “jejeli” berita-berita yang tidak bermutu, hingga lupa untuk memperoleh informasi dan berita yang baik dan berguna. Akhirnya berita-berita tersebut tidak ubahnya seperti sampah saja.

Sejauh yang penulis pantau, tidak banyak portal berita yang menyampaikan berita-berita kepada masyarakat, yang bertemakan seni, budaya, edukasi, social dan kemanusiaan. Itu yang masih kurang, dan masyarakat Indonesia membutuhkan hal tersebut.

Humaniora Rumah Berita, Membangun Spirit Iklusif

Di tengah-tengah keresahan tersebut, ada  satu media online yang baru hadir namun sudah memberikan dampak positif.

Portal berita www.humaniora.id yang di luncurkan sekitar bulan Oktober 2022 dan dalam waktu 2 bulan telah di respon oleh google news dan google adsense. Tapi kita tidak akan membahas itu terlalu dalam, masalah google adsense hanya masalah teknis saja, walaupun ada hubungannya, yaitu google adsense tidak akan meng-aprove website yang belum memenuhi syarat.

Tetapi, yang penulis bahas adalah humaniora.id menghadirkan hal yang berbeda yaitu konten berita yang lebih focus kepada berita seni, budaya, film, music, pendidikan dan berita-berita yang menghibur dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

Seperti tagline-nya “Membangun Spirit Inklusif” yang mengandung arti adalah sikap mengajak masuk atau mengikutsertakan. Inklusif juga bisa memiliki arti memahami sesuai sudut pandang orang atau kelompok lain dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Humaniora.id memang ingin membangun semangat keterbukaan dengan tidak melihat latar belakang seseorang.

Di Dirikan Oleh Jurnalis Senior

Humaniora Rumah Berita dengan portal berita www.humaniora.id didirikan oleh Eddie Karsito seorang jurnalis senior yang sangat berpengalaman di bidang media pemberitaan.

Selain sebagai seorang jurnalis, beliau juga seorang actor, sutradara dan penggiat seni budaya, profile tentang Eddie Karsito dapat kita lihat di Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Eddie_Karsito

“Sudah lama saya di dorong-dorong oleh teman-temen wartawan untuk mendirikan portal berita online, tapi saya belum tergerak untuk itu”ujarnya kepada penulis.

Faktor kesibukan menjadi salah satu alasan mengapa beliau belum bergerak. Di samping itu,  factor SDM juga menjadi pertimbangan, kita semua tahu cara kerja di dunia jurnalis itu harus cepat, tepat dan akurat, makanya kita harus siap dengan SDM yang memadai.

Baru setelah bertemu dengan Igma Budi pemilik igmastudio.com yang awalnya di mintai tolong untuk membuatkan website Yayasan yang beliau pimpin.

Untuk di ketahui Eddie Karsito juga sebagai Pendiri dan Ketua Umum Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan. Yayasan yang mempunyai misi pemberdayaan di bidang seni budaya, pendidikan, sosial dan kemanusiaan.

Akhirnya di bulan Oktober 2022, humaniora.id mulai merilis berita-beritanya, terutama berita tentang seni budaya, pendidikan dan kemanusiaan.

Semoga kehadiran humaniora.id dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *